Sabtu, 14 September 2013


“lebih baik menjadi orang bodoh tapi berguna bagi orang lain, daripada menjadi orang pintar tapi tidak berguna bagi orang lain.”

Alhamdulilah akhirnya masih bisa nge-posting dengan modem yang super leled ini disela-sela waktu sibuk gue *sok sibuk*. Oiya, kalimat diatas gue buat sendiri setelah terinspirasi dari anime-anime yang pernah gue tonton. Jadi maap-maap aja kalo kata-katanya aneh *maklum bukan penyair :D*

Kembali ke topik yang kita bahas. Perlu bukti kalo prinsip orang bodoh WAJIB kita tiru? Sekarang kita ambil contoh simple. Kalian tau Naruto? Seorang bocah yang bodho nya nauzubileh ternyata menjadi orang nomor satu yang sangat andalkan teman, bahkan sedunia!

Next kita ambil contoh simple tentang orang pinter tapi gak berguna. Perlu di CATAT orang pinter itu gak Cuma mereka-mereka yang IQ-nya tinggi, terus hebat dalam bidang akademik. tapi Pencuri, Tukang Fotocopy, anak-anak yang les disana-sini, dll juga masuk dalam golongan orang pintar.

Kembali, kita sebut orang pinter itu Warnok. Dia adalah anak terpintar di SMP Yupiter dengan IQ +200. Pulang sekolah dia jalan dan ngeliat Ibu-Ibu bawa belanjaan warung teramat banyak hingga anak-nya yang masih bayi gak terlihat ada dimana (?) *ini mah namanya contoh yang terlalu -_-* dengan santai dan watados (wajah tanpa dosa), Warnok pasang wajah siapa-luh dan pura-pura-gak-liat.

Gue dengan tegas berani bilang orang pintar gitulah SAMPAH MASYARAKAT YANG SEBENARNYA! Buat apa IQ +200 tapi gak berguna bagi orang lain. Mending Naruto kan?

Perlu kalian CATET LAGI, efek yang ditimbulkan dari “kesetiaan” terhadap prinsip orang bodoh adalah; PINTAR yang sesungguhnya. Yaitu pintar yang berguna bagi orang lain, dan pintar melihat situasi. Emang sih butuh waktu, tapi gue percaya itu!

Gak tau kenapa gue pengen nulis ini, mungkin karena liat pak Nono *orang hebat di sekolah gue* ngebawa buku yang banyaknya segunung tapi orang-orang Cuma ngeliatinnya aja dengan watados siapa-luh dan pura-pura-gak-liat. Waktu itu gue lagi nyari guru dan akhirnya mbantuin pak Nono ngangkat buku itu sampai tujuan dengan selamat dan bahagia. Bodoa anak-anak dikelas mau ribut kek, diem kek pas gak ada guru.

Akhir kata diakhir lapak ini gue bakal nge-ralat ucapan gue tentang “namun lebih baik menjadi orang pintar dan berguna bagi orang lain,” yang pernah gue ucapin ke Shinta. Karena apa? Ya karena itu tadi, efek dari “kesetiaan” yang sebenarnya adalah pintar yang berguna bagi orang lain dan pintar melihat sesuatu jadi gak perlu pinter dulu karena otomatis bakal pintar *bingung pasti :p*.

Oke mungkin gitu aja yang bisa gue tulis dilapak ini, moga bermanfaat dan see you di postingan/lapak lainnya. *lirik tulisan yang udah satu halaman full Microsoft Ofice ini ahaha*

0 komentar:

Posting Komentar