“lebih baik menjadi orang bodoh tapi berguna bagi orang
lain, daripada menjadi orang pintar tapi tidak berguna bagi orang lain.”
Alhamdulilah akhirnya masih bisa nge-posting dengan modem
yang super leled ini disela-sela waktu sibuk gue *sok sibuk*. Oiya, kalimat
diatas gue buat sendiri setelah terinspirasi dari anime-anime yang pernah gue
tonton. Jadi maap-maap aja kalo kata-katanya aneh *maklum bukan penyair :D*
Kembali ke topik yang kita bahas. Perlu bukti kalo prinsip
orang bodoh WAJIB kita tiru? Sekarang kita ambil contoh simple. Kalian tau
Naruto? Seorang bocah yang bodho nya nauzubileh ternyata menjadi orang nomor
satu yang sangat andalkan teman, bahkan sedunia!
Next kita ambil contoh simple tentang orang pinter tapi gak
berguna. Perlu di CATAT orang pinter itu gak Cuma mereka-mereka yang IQ-nya
tinggi, terus hebat dalam bidang akademik. tapi Pencuri, Tukang Fotocopy,
anak-anak yang les disana-sini, dll juga masuk dalam golongan orang pintar.
Kembali, kita sebut orang pinter itu Warnok. Dia adalah anak
terpintar di SMP Yupiter dengan IQ +200. Pulang sekolah dia jalan dan ngeliat
Ibu-Ibu bawa belanjaan warung teramat banyak hingga anak-nya yang masih bayi
gak terlihat ada dimana (?) *ini mah namanya contoh yang terlalu -_-* dengan
santai dan watados (wajah tanpa dosa), Warnok pasang wajah siapa-luh dan
pura-pura-gak-liat.
Gue dengan tegas berani bilang orang pintar gitulah SAMPAH
MASYARAKAT YANG SEBENARNYA! Buat apa IQ +200 tapi gak berguna bagi orang lain.
Mending Naruto kan?
Perlu kalian CATET LAGI, efek yang ditimbulkan dari
“kesetiaan” terhadap prinsip orang bodoh adalah; PINTAR yang sesungguhnya.
Yaitu pintar yang berguna bagi orang lain, dan pintar melihat situasi. Emang
sih butuh waktu, tapi gue percaya itu!
Gak tau kenapa gue pengen nulis ini, mungkin karena liat pak
Nono *orang hebat di sekolah gue* ngebawa buku yang banyaknya segunung tapi
orang-orang Cuma ngeliatinnya aja dengan watados siapa-luh dan pura-pura-gak-liat.
Waktu itu gue lagi nyari guru dan akhirnya mbantuin pak Nono ngangkat buku itu
sampai tujuan dengan selamat dan bahagia. Bodoa anak-anak dikelas mau ribut
kek, diem kek pas gak ada guru.
Akhir kata diakhir lapak ini gue bakal nge-ralat ucapan gue
tentang “namun lebih baik menjadi orang pintar dan berguna bagi orang lain,”
yang pernah gue ucapin ke Shinta. Karena apa? Ya karena itu tadi, efek dari
“kesetiaan” yang sebenarnya adalah pintar yang berguna bagi orang lain dan
pintar melihat sesuatu jadi gak perlu pinter dulu karena otomatis bakal pintar
*bingung pasti :p*.
Oke mungkin gitu aja yang bisa gue tulis dilapak ini, moga
bermanfaat dan see you di postingan/lapak lainnya. *lirik tulisan yang udah
satu halaman full Microsoft Ofice ini ahaha*
0 komentar:
Posting Komentar